Friday 9 February 2018

SISTEM SARAF MANUSIA



SISTEM SARAF MANUSIA

Sistem saraf adalah sistem organ yang meregulasi atau mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain. Bagian fungsional terkecil penyusun sistem saraf manusia adalah Neuron (sel saraf) yang terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson. Sistem saraf berfungsi menerima, menghantarkan, dan menanggapi rangsang. Berdasarkan strukturnya, sel saraf dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1.        Sel saraf motorik (eferen), berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otak atau sumsum tulang belakang ke saraf tepi dan mengaktifkan otak
2.        Sel saraf sensorik (aferen), berfungsi untuk menyampaikan impuls dari saraf tepi menuju ke otak.
3.        Sel saraf campuran, tersusun atas serabut saraf sensorik dan motorik sehingga dapat menghantarkan impuls dalam dua jurusan
4.        Sel saraf asosiasi (komisural), berfungsi untuk menghubungkan pusat saraf dalam otak dengan sumsum tulang belakang.

Sinapsis berfungsi sebagai tempat kontak dengan sesama neuron atau antara neuron dengan efektor. Sinapsis terdiri atas tiga bagian, yaitu presinaps, pascasinaps, dan celah sinapsis yang memisahkan presinaps dengan pascasinaps.

Berdasarkan impuls saraf yang melewatinya, sinapsis dibedakan atas:
1.        Sinapsis listrik adalah sinapsis yang dilalui oleh impuls arus listrik yang dapat terdapat di antara sesama neuron.
2.        Sinapsis kimia adalah sinapsis yang dilalui oleh impuls kimia berupa neurotransmiter, yaitu hormon yang dihasilkan oleh neuron dan digetahkan ke celah sinapsis.

KOMUNIKASI ANTARNEURON
Komunikasi antarneuron terjadi jika suatu impuls listrik bergerak melewati akson menuju ke ujung sinapsis. Satu impuls listrik akan memicu vesikel yang berisi neurotransmiter bergerak ke membran presinapsis, selanjutnya membran vesikel akan melebur dengan membran presinapsis dan melepaskan molekul neurotransmiter ke celah sinapsis. Molekul neurotransmiter akan berikatan dengan bagian reseptor dari pascasinapsis sehingga akan merangsang pascasinapsis untuk menyampaikan impuls ke neuron lain.

Sael saraf sedang tidak membawa impuls mengandung muatan listrik. Bagian luar membran sel bermuatan positif dan sebelah dalam bermuatan negatif. Sel tersebut dikatakan terpolarisasi. Pada saat terdapat gerakan impuls, polarisasi menjadi terbalik. Perubahan tersebut bergerak sepanjang sel saraf seperti gelombang hingga impuls berlalu. Setelah itu, polarisasi akan kembali eperti semula. Perubahan polarisasi dipengaruhi oleh keseimbangan antara ion sodium dengan potassium (K+). Pergerakan impuls di sepanjang sel saraf menggunakan tenaga elektrokimia.

Sel saraf manusi (vertebrata pada umumnya) terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer) tepi.
1.        Sistem saraf pusat (SSP)
Sistem saraf pusat terdiri atas sumsum tulang belakang dan otak. Otak terlindung oleh tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terlindungi oleh jajaran spinal atau tulang belakang.
a.       Sumsum tulang belakang
Berdasarkan irisan melintang, sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian. Bagian luarnya merupakan massa berwarna putih, tersusun dari banyak serabut saraf (ikatan akson dan dendrit) yang dibungkus oleh selubung. Bagian dalamnya merupakan massa berwarna abu-abu yang permukaan luarnya berbentuk sayap kupu-kupu. Bagian ujung sayap tersebut biasa disebut tanduk.
 

Sepanjang sumsum tulang belakang terdapat 31 pasang saraf spinal. Cabang dari setiap saraf spinal mempunyai sebuah ganglion yang terletak di bagian ujung posterior. Pada ganglion inilah bagian badan sel saraf sensorik berada, sedangkan badan sel saraf motorik terletak dibagian ujung anterior.

Sumsum tulang belakng mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
1)      Menyampaikan impuls sensorik dari sistem saraf tepi menuju ke otak.
2)      Menyampaikan impuls motorik dari otak ke berbagai efektor,
3)      Sebagai pusat gerak refleks
·      Perjalanan impuls pada sumsum tulang belakang
Serabut saraf sensorik membawa impuls dari tubuh menuju ke bagian posterior sumsum tulang belakang, sedangkan pada bagian anterior membawa impuls dari sumsum tulang belakang menuju ke tubuh.
·      Gerak refleks
Gerak refleks merupakan jenis aktivitas saraf yang paling sederhana, berupa reaksi otomatis yang melibatkan sumsum tulang belakang atau otak. Gerak refleks berlangsung dan selesai sebelum otak kita mengenali adanya rasa sakit.

b.      Otak
Otak mengisi rongga tengkorak dan berbobot sekitar 1.4 kg. organ tersebut tersusun dari jaringan sarafyang lembut dan dibungkus oleh lapisan pelindung bernama meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu piameter, arakhnoid, dan durameter

 

Bagian-bagian otak :
·      Korteks Serebri
Korteks serebral adalah bagian terluar otak besar, sehingga disebut juga korteks otak besar. Warnanya lebih gelap dibandingkan bagian dalam otak besar (daerah putih) sehingga disebut daerah abu-abu. Karena cukup tebal dan terlipat-lipat, korteks serebri mendominasi volume otak besar. Bagian ini juga memiliki neuron. Fungsi korteks serebri adalah untuk mengatur kegiatan sensorik, motorik, dan asosiatif.
·      Otak Besar
Otak besar (cerebrum/serebrum/telensefalon) adalah bagian terbesar dalam otak. Otak besar terbagi menjadi dua belahan (hemisfer), belahan kiri dan kanan. Permukaan luar otak besar berwarna abu-abu, disebut korteks, sednagkan sebelah dalamnya berwarna putih disebut sumsum (medula).

Korteks mengamdung tumpukan badan sel neuron (perikarion). Bagian tersebut berlipat-lipat untuk memperluas permukaanya sehingga neuron yang tersimpan semakin banyak. Bagian tersebut juga berperan dalam sistem limbik, yaitu pusat saraf emosi yang terdapat di sekitar korpus kolasum. Korpus kolasum adalah kumpulan serat asosiasi yang menghubungkan hemisfer kiri dan kanan, bertindak sebagai  atap vertikal sentral.

Medula disusun oleh serabut saraf. Pada medulan terdapat bagian yang mengandung tumpukan perikarion neruron yang disebut nukleus (inti). Masing-masing hemisfer terbagi menjadi empat gembungan (lobus), yaitu lobus frontal (sekitar kening), lobus parietal (sekitar ubun-ubun, lobus temporal (samping) dan lobus oksipetal (belakang). Fungsi otak besar adalah untuk mengatur indera dan otot.
·      Basal Ganglia
Basal ganglia atau ganglia dasar adalah materi abu-abu di bagian dalam belahan otak. Fungsi basal ganglia adalah untuk mengontrol kognisi, melakukan koordinasi gerakan, dan pengaturan gerakan tak sadar. Kerusakan pada basal ganglia dapat menyebabkan terjadinya penyakit Wilson dengan gejala sering melakukan kegiatan motorik yang tidak diinginkan.
·      Diensefalon
Diensefalon (diencephalon) adalah bagian dalam otak yang terdiri dari pretalamus, zona limitans intrathalamica, talamus, hipotalamus, epitalamus, dan pretektum. Diensefalaon berada di depan otak tengah. Bagian tersebut mengandung hipotalamus, talamus, dan infundibulum (tangkai hipofisis.
Talamus terdiri atas substansi kelabu yang dibangun oleh neuron tanpa selubung mielin. Bagian tersebut merupakan daerah penerimaan seluruh informasi sensorik, kecuali penciuman. Selain mempengaruhi kerja otak besar, talamus ikut meningkatakan fungsi tekanan dan emosi.
Hipotalamus terletak di bawah talamus. Bagian tersebut mengandung neurosekretor yang menghasilkan neurohormon. Neurohormon berfungsi untuk mengontrol kelenjar pituitari. Selain itu, hipotalamus juga mengatur berbagai proses internal, seperti suhu tubuh, dorongan seksual, metabolisme karbohidrat, rasa lapar dan rasa haus.
·      Otak tengah
Otak tengah dan belakang berfungsi sebagai pembantu, penyalur, dan stasiun relai berbagai impuls. Bagian dalam otak tengah berisi cairan serebrospinal, sedangkan pada bagian dasarnya (optik tektum) merupakan penghubung sinyal penglihatan dan pendengaran.
·      Otak belakang
Otak belakang terdiri atas tiga bagina, yaitu otak kecil, pons dan medula oblongata.
a)      Otak Kecil
Otak kecil atau cerebellum/serebelum adalah bagian otak yang berada di bawah lokus oksipital serebrum, memiliki struktur mirip otak besar, dan berukuran jauh lebih kecil dari otak besar. Fungsi otak kecil adalah sebagai pusat keseimbangan, mengatur sebagian gerak motorik, dan koordinasi antar otot.
b)      Pons
Pons varoli adalah bentuk kerubung pada batas otak di atas medula oblongata. Meskipun kecil, pons sebagai jembatan di antara kedua belahan otak kecil dan antara medula dengan otak besar. Itu dikarenakan terdapat banyak sinapsis yang terhubung dengan pons.
c.         Medula Oblongata
Medula oblongata terdapat pada pangkal batang otak di bagian dasar tengkorak sebagai lanjutan dari sumsum tulang belakang. Fungsi medula oblongata adalah sebagai tempat persimpangan bagi serabut dan mengontrol akivitas berbagai organ dalam, misalnya respirasi, detak jantug, dan otot organ pencernaan.

Pada medula oblongata terdapat 12 pasang saraf kranial yang dihubungkan ke otak dan merupakan bagian dari sistem saraf tepi. Saraf kranial berfungsi sebagai hubungan langsung dengan organ-organ penting tubuh.
Batang otak merupakan tumpuan otak, terdiri atas bagian (mulai dari depan), yaitu otak tengah, pons varoli, dan medula oblongata (otak penghubung atau mielen sefalon)

·      Kelenjar PituitariKelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis adalah kelenjar utama (master of gland) yang menghasilkan berbagai macam hormon. Fungsi kelenjar pituitari adalah untuk mensekresikan berbagai macam hormon dan sebagai pengendali kelenjar lain di dalam tubuh manusia.

2.        Sistem saraf tepi (perifer)
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang terdapat di luar sistem saraf pusat. Berdasarkan tempat asalnya, saraf dari sistem saraf tepi dibedakan atas saraf kranial (saraf otak) dan saraf spinal (saraf tulang belakang).
a.       Saraf kranial , berfungsi membawa impuls dari otak dan ke otak. Terdapat 12 pasang saraf kranial. Ke-4 pasang pertama terikat pada otak besar dan ke-8 pasang terakhir terikat pada bagian otak belakang. Saraf kranial melayani daerah kepala, wajah dan bagian atas leher.
b.      Saraf spinal, melekat pada kedua sisi tulang belakang yang berfungsi untuk membawa impuls dari dan ke sumsum tulang belakang. Saraf spinal tersusun dari saraf servikal (8 pasang), torasik (12 pasang), lumbar (5 pasang), sakral (5 pasang), dan koksigeal (1 pasang). SST dikelompokkan menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.

1)      Sistem saraf somatik
Sistem saraf somatik melayani kulit, otot rangka, dan tendon. Aksi sistem somatik adalah gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar selalu berasal dari korteks otak besar, sedangkan gerak refleks merupakan respon otomatis terhadap rangsang yang terjadi sangat cepat.
Jarak terpendek yang dilalui oleh suatu impuls saraf saat melakukan gerak refleks disebut lengkung refleks.
2)      Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang melayani organ, otot polos, dan sejumlah kelenjar yang bekerja secara otonom (gerak tidak sadar). Sistem tersebut terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
a.       Sistem saraf simpatetik
Sistem saraf simpatetik terdiri atas dua tali saraf yang berada pada kedua sisi sumsum tulang belakang yang masing-masing mempunyai ganglion. Ganglion simpatetik terbesar berada di bawah diafragma dan disebut solar pleksus. Ganglion yang lain berada di dekat jantung, sebelah bawah perut, dan pada leher. Fungsi saraf simpatetik adalah mengendalikan aktivitas kelenjar dan organ tubuh.
b.      Sistem saraf parasimpatetik
Sistem parasimpatetik merupakan saraf vagus yang memanjang dari medula obongata, turun melalui leher menuju ke dada dan perut. Sistem tersebut mempunyai fungsi kebalikan dari saraf simpatetik.

No comments:

Post a Comment

Penilaian Harian Zat Aditif dan Adiktif

  A.    Pilihlah jawaban yang paling benar! 1.     Dalam suatu botol kemasan minuman tertuliskan bahwa komposisinya berupa air, fruktosa, ...